Perbedaan Fabrikasi dan Manufaktur
Pengertian
fabrikasi adalah proses manufaktur dimana iterm atau barang dibuat dari bahan
baku mentah atau setengah jadi bukannya dirakit dari komponen yang sudah siap
dipakai. Perbedaan fabrikasi dan manufaktur yaitu manufaktur adalah pabrik
sedangkan fabrikasi adalah salah satu proses operasional dari perusahaan
manufaktur.
Bahaya dan Resiko di Bengkel
Fabrikasi
No
|
Jenis Pekerjaan
|
Human Error yang
Mungkin Muncul
|
Resiko yang Mungkin Muncul
|
1
|
Mengambil logam
|
Action Error
|
Tangan Tergores
Kejatuhan
|
2
|
Meletakkan logam
dimeja
pengelasan
|
Action Error
|
Kejatuhan
|
3
|
Menyiapkan mesin las
|
Action Error
Checking
Error
|
Terbentur
Tertimpa
Tersandung
|
4
|
Memeriksa keadaan
tabung CO2
|
Checking
Error
|
Tertimpa
|
5
|
Mengatur Tegangan
Listrik
|
Decision Error
Action Error
Diagnostic Error
|
Tersengat aliran listrik
Mati Lampu
|
6
|
Menggoreskan
Elektroda seperti korek api
|
Action Error
Diagnostic Error
Decision Error
|
Terkena Percikan Bungan Api
Salah busur pengelasan
Tidak Tersambung
|
7
|
Penekukan Plat Logam
|
Action Error
Diagnostic Error
Decision Error
|
Jari Tangan Terjepit
Benda terlepas mengenai
badan
|
8
|
Pemotongan Plat
Logam
|
Action Error
Diagnostic Error
Decision Error
|
Jari tangan terpotong
Benda terlepas dan jatuh
mengenai kaki
|
9
|
Proses Gerenda
|
Action Error
|
Serpihan besi masuk ke mata
Tangan dan jari terkena
gerenda
|
10
|
Pembentukan Logam
dengan
proses Tempa
|
Action Error
|
Jari tangan terpukul
Benda terlempar
|
K3
di Bengkel Fabrikasi
Keselamatan
kesehatan kerja di bengkel fabrikasi sangat diperlukan karena dalam proses
pekerjaan di bengkel fabrikasi terdapat banyak resiko kecelakaan kerja yang
sering terjadi karena beberapa faktor, baik dari orang/pekerja maupun karena
faktor mesin di bengkel fabrikasi. Banyak kegiatan pengelasan yang dilakukan di
bengkel fabrikasi, antara lain
proses pengelasan SMAW, MIG,
OAW, GMAW, Pembentukan dan Penekukan Logam serta masih banyak pekerjaan lainnya
di bengkel fabrikasi yang membahayakan dan perlu
diperhatikan baik bagi pekerja,
dosen, mahasiswa,
dan
orang-orang disekitarnya.
Kecelakaan kerja yang
terjadi di bengkel fabrikasi merupakan efek dari kurangnya kesadaraan dalam
penerapan K3 saat bekerja.
Pengertian Pengelasan
Pengelasan adalah Sebuah ikatan karena adanya proses metalurgi
pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan cair. Dari
pengertian tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa pengertian las adalah
sebuah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi
panas.
Macam
Macam Pengelasan yang Sering ditemui
·
Pengelasan SMAW (Shield Metal Arc Welding
Pengertian
Las SMAW adalah sebuah proses penyambungan
logam yang menggunakan energi panas untuk mencairkan benda kerja dan elektroda
(bahan pengisi). Energi panas pada proses pengelasan SMAW dihasilkan karena
adanya lompatan ion (katoda dan anoda) listrik yang terjadi pada ujung
elektroda dan permukaan material. Pada proses pengelasan SMAW jenis pelindung
yang digunakan adalah selaput flux yang terdapat pada elektroda
·
Pengelasan GMAW
(Gas Metal Arc Welding)
Pengertian
Pengelasan GMAW (Gas Metal Arc Welding) Adalah salah
satu jenis proses Pengelasan atau penyambungan bahan logam yang
menggunakan sumber panas dari energi listrik yang dirubah atau dikonversi
menjadi energi panas, pada proses Las GMAW ini menggunakan kawat las yang
digulung dalam suatu roll dan menggunakan gas sebagai pelindung logam las yang
mencair saat proses pengelasan berlangsung.
·
Pengelasan MIG (Metal Inert Gas)
Las MIG adalah pengelasan
dengan menggunakan gas nyala yang dihasilkan berasal dari busur nyala listrik,
dipakai sebagai pencair metal yang dilas dan metal penambah Disebut juga dengan
Solid Wire. Sebagai pelindung oksidasi dipakai gas pelindung
berupa gas kekal (inert), CO2 dan Arcal 21. Dan juga Wire Feeder
berfungsi memutar elektroda menjulur keluar pada saat proses pengelasan
berlangsung.
·
Pengelasan OAW
(Oksigen Asetilen Welding)
Pengertian Las OAW (Oksigen Asetilen Welding) adalah
suatu proses pengelasan gas yang menggunakan sumber panas nyala api melalui
pembakaran gas oksigen dan gas asetilen untuk mencairkan logam dan bahan
tambah.
Pengertian Metal Forming
Metal
Forming adalah proses pembentukan logam dengan menggunakan gaya tekan untuk
mengubah bentuk dan ukuran dari logam yang dikerjakan agar sesuai dengan bentuk
benda kerja yang diinginkan.
- Pressing
- Drawing
- Bending
- Shearing
Oleh
karena itu dalam melakukan pekerjaan
di bengkel fabrikasi harus memperhatikan keselamatan
kesehatan kerja yang sesuai. Dalam melakukan proses baik pengelasan las lirtrik, Pemebntukan logam harus mematuhi
prosedur yang benar terutama pada keselamatan kesehatan kerjanya, tapi dibalik
semua itu tidak menutup kemungkinan terjadi kecelakaan yang tidak disengaja
meskipun telah mematuhi tentang prosedur keselamatan kesehatan kerja yang benar
dan sesuai, apabila terjadi kecelakaan baik pada pekerja dan sesuatu apapun
yang ada disekelilingnya harus melakukan pertolongan pertama agar kecelakan itu
tidak berakibat fatal bagi korbannya, dan kemudian diserahkan kepada ahlinya,
agar mendapat perawatan sesuai prosedurnya dan dapat digunakan kembali sesuai
dengan fungsinya.
ALAT PELINDUNG DIRI BENGKEL FABRIKASI
Pada
proses pekerjaan di
bengkel fabrikasi baik itu pengelasan las listrik maupun proses pembunetukan logam
terdapat hal-hal yang perlu di perhatikan seorang pekerja dan semua pihak yang
terkait didalamnya terutama dalam keselamatan kesehatan kerjanya, hal-hal
tersebut diantaranya
penggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan ketentuannya. Berikut ini
macam macam Alat Pelindung Diri (APD) yang wajib dipakai di area bengkel
fabrikasi antara lain yaitu
No
|
Alat Pelindung Diri
|
Penjelasan
|
1
|
Helm proyek harus standar ANSI Z.89.1-2014
atau minimal standar SNI atau MSA Import.
Model helm adalah V-Guard dan dilengkapi
dengan tali dagu karet serta model otomatis untuk
mengencangkan suspensi helm.
Helm dilarang untuk dicat (karena akan
bersenyawa dengan cat) dan dilarang ditulis
dengan spidol.
Helm yang rusak atau terkena dampak (kejatuhan
benda) harus diganti.
|
|
2
|
Sepatu keselamatan
harus standar ANSI Z.41
1999 atau minimal
standar SNI 7079-2009 dan
SNI 0111-2009.
Sepatu untuk pekerjaan
galian dan pengecoran
dapat digunakan
sepatu karet biasa
Sepatu untuk pekerjaan
konstruksi lain harus
menggunakan sepatu
dengan pelindung jari yang
terbuat dari baja,
dan anti tergelincir
|
|
3
|
Semua pekerja dan
orang yang memasuki proyek
harus menggunakan
pelindung mata.
Pelindung standar
adalah kacamata pengaman
Kings KY1151 sesuai
standar ANSI Z.87.1-2010
Pekerjaan yang
berbahaya terhadap mata, seperti
pengelasan,
pemotongan, dan gerinda harus
menggunakan
pelindung mata yang sesuai.
|
|
4
|
Pekerjaan yang
spesifik membahayakan muka
pekerja (pekerjaan
pengelasan, pemotongan,
gerinda, dll.) harus
menggunakan pelindung
muka sesuai standar
ANSI Z.87.1-2010.
Pekerjaan pengelasan
dan pemotongan baik
dengan trafo las
maupun las potong harus
menggunakan masker
Pekerjaan gerinda
dan alat portabel yang berputar
lainnya (mesin
senai, sekop, dll.) pada area
terbuka harus
menggunakan tameng wajah yang
dikombinasikan
dengan helm, sedangkan
pekerjaan di bengkel
kerja dapat menggunakan
tameng wajah biasa
|
|
5
|
Semua pekerja harus
menggunakan sarung tangan
sesuai standar
SNI-06-0652-2015.
Pekerja pada umumnya
harus menggunakan
sarung tangan katun
min. 8 benang
Pekerjaan yang lebih
kasar, seperti tukang besi,
baja, bekisting,
penanganan tali baja, kawat, dll,
harus menggunakan
sarung tangan kombinasi
Pekerjaan pengelasan,
pemotongan, dan gerinda
harus menggunakan
sarung tangan kulit
|
|
6
|
Jika bekerja pada level
bising di atas 85 dB untuk
pemajanan selama 8
jam harus menggunakan
pelindung telinga
(sumbat telinga atau penutup
telinga).
Sumbat telinga harus
terbuat dari bahan karet atau
plastik lunak dan
harus dapat mereduksi bising X
85 dB (X adalah intensitas
bising yang diterima
pekerja).
|
|
7
|
Pekerjaan yang berpotensi
terpajan debu, asap,
uap atau gas harus
menggunakan pelindung
pernapasan.
Masker dan
respirator harus digunaka
disesuaikan dengan
pekerjaan dan potensi
kontaminasi atau
gangguan pernapasan.
Untuk pelindung debu
dapat digunakan
maskersekali pakai yang
terbuat dari katun, kertas
atau kasa
Untuk pelindung gas,
uap dan asap harus
menggunakanrespirator
dengan penyaring yang
sesuai
|
|
8
|
Semua pekerja dan
orang yang memasuki proyek
harus menggunakan
baju lengan panjang dan
celana panjang yang
baik, tidak robek atau
bolong-bolong
Pelindung lengan
dari kulit atau pakaian
pelindung tahan api
harus dipakai pada pekerjaan
pengelasan,
pemotongan atau gerinda bila
diperlukan
|
|
9
|
Semua pekerja harus
menggunakan seragam kerja
yang rapi dan rompi
reflektif.
Seragam yang digunakan
harus memantulkan
cahaya / Reflektif.
Bila menggunakan kaos
lengan panjang.
harus dilengkapi dengan rompi
reflektif
|



Tidak ada komentar:
Posting Komentar